Membuat buku hingga menetapkan kebijakan relaksasi saat pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi kredit macet dan anggota keluar Kopdit.
ADADIMALANG – Kondisi pandemi akibat Covid-19 yang terjadi tanpa diduga-duga menyebabkan banyak perubahan besar khususnya di bidang ekonomi. perubahan di bidang ekonomi tersebut menyebabkan banyak dampak pada hampir semua lini masyarakat.
Perubahan dari luring menjadi daring (virtual) juga membawa dampak yang tidak sedikit pada pola hidup masyarakat. Secara garis besar dampak secara ekonomi menyebabkan banyak kesulitan di masyarakat. Dampaknya banak kewajiban finansial (keuangan) masyarakat menjadi tersendat atau terkendala.
Salah satu yang mengalami adalah lembaga ekonomi kerakyatan yakni koperasi dimana anggota koperasi banyak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya di koperasi akibat pandemi.
Menyikapi hal tersebut, Dwi Lejaring Pambudi sebagai Ketua Koperasi Kredit (Kopdit) Kosayu Malang mencoba membuat inovasi agar koperasi yang dipimpinnya tetap dapat bertahan meski masih dalam kondisi pandemi.
“Jadi banyak anggota yang tidak dapat memenuhi kewajibannya di Koperasi akibat pandemi, bahkan banyak yang menjadi korban PHK. Sehingga jangankan memenuhi kewajiban di koperasi, untuk makan saja susah,” ungkap Dwi Lejaring Pambudi.
Menyikapi hal tersebut, Dwi Lejaring Pambudi kemudian menerapkan program relaksasi yang diterapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meski koperasi tidak ada di bawah naungan OJK.
“Saya pikir itu bagus untuk membantu anggota dan bisa membuat koperasi bertahan saat pandemi. Jadi relaksasi kami terapkan saat pandemi, sehingga anggota merasa terbantu. Ada yang diijinkan membayar pokoknya saja, ada yang diijinkan membayar bunganya saja. Bahkan ada yang diijinkan tidak membayar sampai beberapa waktu tertentu,” ungkap pria ramah ini.
Kebijakan relaksasi ternyata mampu menahan anggota untuk tidak keluar dari keanggotaan Kopdit Kosayu Malang meski diakui tetap ada yang keluar.
“Dengan berbagai inovasi dimana relaksasi merupakan salah satu upaya kita, Kopdit Kosayu Malang malah sempat surplus saat pandemi. Tidak banyak, tetapi surplus saat pandemi itu sudah sangat luar biasa buat saya,” ujar Pambudi.
Peningkatan edukasi bagi anggota juga tetap dilaksanakan, meskipun kali ini juga mengalami perubahan konsep pelaksanaan. Penggunaan teknologi sehingga bisa secara virtual menjadi salah sagu strategi memberikan edukasi kepada anggota Kopdit Kosayu Malang meski tengah pandemi.
“Jadi kita bersinergi bersama para pelaku umkm binaan untuk memberikan edukasi kepada para anggota Kopdit Kosayu yang lainnya agar terinspirasi dan bangkit dari keterpurukan akibat kondisi pandemi. Seperti pengenalan usaha kopi dan bisnis usaha lainnya yang kita laksanakan virtual dan juga luring terbatas,” ujarnya.
Pencantuman sejarah Kopdit Kosayu Malang sebagai Credit Union dalam bentuk buku juga menjadi salah satu milestone kepemimpinan Dwi Lejaring Pambudi menahkodai Kopdit Kosayu Malang.
“Saya ingin sejarah ini tertulia dan siapa saja dapat mengetahui dengan membaca buku tersebut,” harap Pambudi.
Ditanya mengapa tidak maju lagi untuk memimpin Kopdit Kosayu untuk kedua kalinya, Pambudi menjelaskan dirinya memang sengaja memilih menjabat hanya 1 periode agar dapat bekerja keras selama 3 tahun menjabat Ketua Kopdit Kosayu Malang.
“Ternyata harus lebih kerja keras lagi akibat terjadinya pandemi covid-19. Puji Tuhan semuanya dapat berjalan dengan baik hingga akhir jabatan,” pungkasnya.
Kini kepemimpinan Dwi Lejaring Pambudi telah usai dengan telah diterimanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada anggota Kopdit Kosayu Malang saat RAT hari Minggu kemarin. Tampuk kepemimpinan Kopdit Kosayu Malang beralih kepada Herningtyas Nur Wulansari untuk periode 2023 hingga 2025 mendatang. (A.Y)
https://adadimalang.com/34751/ini-milestone-kepemimpinan-dwi-lejaring-pambudi-selama-menahkodai-kopdit-kosayu-malang.html